Label

Minggu, 14 Desember 2014

Cerpen percintaan



Dibalik Hitam Masih ada Putih
Oleh : Alfrid Rezza Fauzi
Saat terik matahari memeluk jiwa. Jutaan tawa dan luapan bahagia serta senyuman hangat mengukir masa depan yang indah. Semua lamunan itu terpecah saat terdengar suara anak – anak yang sedang ribut membicarakan kelas yang mereka dapatkan. Ya, sekarang ini adalah penerimaan mahasiswa baru, dan kami resmi menjadimahasiswa Universitas “ Dwi Dharma “. Yan menjadi pusat perhatianku saat ini adalah ketika kulihat haikal sedang duduk bersama Mala sahabatku. Dan saat kami hendak menghampiri mereka, tiba – tiba ......brukkk!!!!
“Auwww......!!! liriku kesakitan
“Maaf – maaf saya tadi buru – buru jadi nggak ngliat deh” Kata seorang cowok yang menabrakku dengan rasa bersalah.
“eh emm, iya nggak papa kok Mas saya juga kurang hati – hati” jawabku kemudian
“sekali lagi saya minta maaf, oh iya saya buru – buru , permisi.....!” Kemudian cowok tersebut pergi sambil tersenyum dan aku juga hanya menjawabnya dengan senyuman.
“Hey Key, kemana aja sih dari tadi gue cariin tau” sentak mala mengagetkanku dari belakang.
“Oh. Elo ia, ngagetin aja sih, gue baru aja dateng trus barusan nggak sengaja nabrak seseorang”
“Nabrak orang dimana, Hon ? trus kamu ngak kenapa – kenapakan ?” Tanya Haykal tiba –tiba dan sedikit khawatir. Sudah menjadi kebiasaanya kalau terlalu mengkhawatirkan aku. Akupun Hanhya tersenyum mendengar pertanyaan Haykal.
“Hon, kok senyum – senyum sendiri ?, ada yang lucu ya sama pertanyaanku ?” Tanya Haykal dan tiba – tiba membuyarkan lamunanku.
“Eh, enggak ko ngga papa, dah yuk masuk kelas masing – masing !”
Kemudian kami masuk kelas masing – masing karena kebetulan aku dan Haykal mengambil kejuruan yang berbeda.
            Saat sedang tidak ada kelas, aku pergi keperpustakaan mencari buku referensi untuk modul tambahan. Alhasil, aku menemukan buku tersebut, namun buku itu ada di rak paling atas dan aku tidak sampai untuk mengambilnya. Tiba – tiba Datang seorang datang cowok dan mengambilkan buku itu untukku.
“Ini bukunya” kata cowok tersebut padaku,
“Emm, ehh iya makasih, bukanya kamu cowok yang tadi tabrakan sama aku ya?” Tanyaku heran.
“Iya, Maaf tadi aku buru – buru, oh iya panggil aja aku Arfan” Jawabnya sambil mengulurkan tangan.
“Namaku Keyla , Kamu dijurusan bisnis juga ?”  Tanyaku menbalas uluran tangannya.
“Iya, dan kebetulan kita ada dikelas yang sama, tapi kayaknya kitamasih terlalu kaku, gimana kalau loe gue aja. Bahasa anak jaman sekarang gituh.”
“Oke gue setuju. Kalau gitu gue duluan ya, bye!!”
Arfan hanya tersenyumsaat melihatkupergi, ada sesuatu yang berbeda saat ia melontarkan senyuman itu. Tapi entah itu apa, aku sendiri enggak tau.
“Maaf boleh numpang tanya nggak?” Tanya seorang cewek cantik padaku tiba – tiba.
“Maaf, mau tanya apa yah?” Jawabku sedikit penasaran.
“Oh iya , sebelumnya kenalin gue Zahra. Gue mau tanya, letak perpus dimana ya?” Kemudian cewek tersebut mengajakku bersalaman, dan dengan senang hati aku menyalaminya.
“Oh Zahra, kenalin geu Keyla. Loe tinggal lurus aja dari sini terus belok kanan, nyampe deh diperpus”
“Oke makasih ya”
“Iya sama –sama” Jawabku dengan sedikit rasa tidak percaya. Zahra benar – benar Cantik, tidak hanya fisik namun hatinya juga, Anggun dan Sopan.
            Tak terasa sudah 6 bulan ini kami menjadi mahasiswa disini, namun 2 minggu ini Haykal terlihat berbeda kepadaku. Dia sudah tidak lagi perhatian dan memanggilku dengan sebutan Honey. Bahkan untuk bertemupun dia sangat sibuk. Sampai akhirnya aku mendengar kabar bahwa Haykal berpacaran dengan orang lain. Aku sedikit tidak percaya, namun aku harus tau kepastiannya. Baru saja aku hendak mencari Haykal, tiba – tiba Mala menghampiriku.
“Key, barusan gue lihat Haykal lagi berduaan sama seorang cewek di kantin, dan gosipnya mereka pacaran” Kata Mala tiba – tiba dan sedikit cemas,
“Serius la? Gue juga dapet kabar itu tapi gue pikir itu cuma gosip.Gue tau Haykal, Dia nggak mungkin setega itu sama gue la” Tegasku setengah menangis,
“Iya key gue tahu, Loe jangan emosidulu, Lebih baik loe sekarang samperin Haykal dikantin, tanya baik – baik sama dia , Ok?”
            Tanpa menjawab perkataan Mala, Aku langsung lari dan pergi kekentin. Disana kulihat Haykal bersama seorang cewek terlihat mesra sekali.
“Haykal, apa yang kamu lakukan disini, kalian Cuma temenan, kan?”. Dan tak kukira ternyata cewek yang bersama Haykal adalah Zahra, gadis cantik nan sopan itu.
“Oh, jadi loe Key Pacarnya Haykal, gue kira Keyla yang mana, Sorry ya mulai sekarang Haykal itu Cowok gue, dan dia lebih milih gue dibandingin sama loe.” Kata Zahra sambil menggandeng Haykal.
“Apa maksud dari semua ini, Kal? Ini semua Cuma sandiwara, kan?” Tanyaku pada Haykal yang sedari tacli hanya diam.
“Maaf Kay, apa yang diomongin Zahra emang bener, sekarang aku sama Zahraudah resmi pacaran dan mulai hari ini aku minta kita putus, lupain aku Key karna sekarang udah ada Zahra disamping aku”
            Jawab Haykal sangat sedih, tanpa ada penjelasan lagi Haykal pergi menggandeng Zahra. Sedangkan aku hanya diam mematung, mulut ini tak lagi berucap, aliran darah ini serasa tersumbat dan mata ini seolah hujan yang turun dengan derasnya. Akankah kenangan yang Kita rangkai bersama akan sirna? Dan nggak mungkin semudah itu ngelupain semuanya, kini waktu 3 tahun kita pacaran akan terbuang sia – sia. Dan tiba –tiba tubuhku lemas seperti kapas tertiup angin, mata ini kian menutup dan semuanya menjadi gelap.
            Yang kuingat kejadian itu sudah 3 tahun yang lalu. Dan kini saatnya aku bangkit kembali. Pena hitam yang tertera diatas kertas putih akan luntur, Kertas putih akan suci kembali. Kini tak ada lagi Haykal dalam hatiku dan takada kenangan pahit itu. Yang ada hanya masa depan yang indah. Tiba – tiba ada sosok yang memanggilku dari belakang. Kemudian kulihat Arfan 1meter dibelakangku.
“Key, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” Kata Arfan tiba – tiba.
“Mau ngomong apa, Fan? Kok tumben jadi aku kamu biasanya loe gue!” jawabku sedikit heran.
“Udah 3 tahun kamu menyendirikey, aku tahu nggak mudah buat ngobatin sakit hatimkamu itu. Tapi asal kamu tahu Key, sejak pertama kali kita ketemu aku ngerasa ada yang berbeda dan semakin aku kenal kamu, aku baru sadar kalau aku cinta sama kamu”
“Kamu nggak lagi bercandas kan, Fan?” Tanyaku pada Arfan
“Nggak Key, aku serius!, Aku pengen kita mulai semuanya dari awal, dulu emang aku Cuma bisa ngeliattangan kamu digandeng sama Haykal, Tapi sekarang aku yang menggandeng tangan kamu. Aku mau sekarang aku dan kamu menjadi kita”
            Tatapan mata Arfan membuatku terpana, Ada keseriusan disana dan saat Arfan memegang tanganku, itu membuat hatiku tergugah. Aku ingin orang yang selalu setia mendampingiku, selama 3 tahun ini adalah Arfan, dia yang memberiku kasih sayang, perhatian, menemaniku kemanapun aku perg. Bahkan orang yang memberi semangat kepadakusaat aku terpuruk adalah Arfan.
“Key, kok ngelamun?” Kata Arfan membuatku tersentak,
“emmm, Fan.  Aku mau mulaisemuanya sama kamu, tapi.....”
“Tapi apa Key, jangan bikin aku penasaran dong” Tanya Arfan seketika.
“Tapi, Kita mulai semuanya setelah wisuda nanti, gimana?”
“emm, ok kalau aku harus menunggu lagi, aku hargain kepusanmu, Key” Dalam hati Arfan berjanji akan membuat Keyla bahagia dengannya.
            Aku senang mendengar jawaban Arfan, itu Artinya Arfan memang serius denganku. Saat Arfan sudah berlalu tiba – tiba Haykal datang menghampiriku, dan dia derlutut dihadapanku.
“Key, aku tau aku salah. Aku sudah menyakitimu, ternyata Zahra cewek penggila harta, dia memiliki banyak pacar. Aku salah memilihnya. Aku ingin kita seperti dulu lagi, Key” Kata Haykal tiba – tiba dan penuh penyesalan. Aku hanya tersenyum dan menyuruh berdiri.
“Aku udah maafin kamu kok Kal, tapi maaf kita nggak bisa kayak dulu lagi, udah ngga kamu dihatiku”
“Tapi kenapa Key, apa karna ada Arfan dihati  kamu saat ini?” tanya Haykal
“Kamu egois Kal, itu semua bukan karna Arfan tapi karena kamu yang semaunya sendiri. Dulu begitu mudah kamu ninggalin aku, sekarang kamu minta kita balikan? Maaf aku nggak bisa, aku harus pergi!” kemudian aku dengan tegas akupun pergi, aku tidak peduli lagi dengan Haykal yang memanggil – memanggil namaku disana.
            Satu tahun sudah berlalu. Kini Aku, Arfan, Mala, Haykal, dan semuanya akan berwisuda. Namun perkiraanku salah, ternyata Haykal tidak lulus Skripsi dan dia harus mengulang. Dia sangat terpuruk saat ini, namun aku sudah tidak peduli lagi dengannya. Semua orang tua menangis setelah anak – anaknya berwisuda, mereka bahagia atas keberhasilan anak – anaknya. Kemudian Arfan menghampiriku, didepan Mamah, Papah, Orang tua Arfan serta keluarga Mala, dia mengutarakan kembali isi hatinya.
“Key, sekarang kamu nepatin omongan kamu, dan aku pengen kamu nrima aku jadi pacar kamu”
“Nggak mau” Jawabku seketika. Kedua orang tua Keyla dan orang – orang yang melihat adeganku terkejut. Mengapa Key menolak.
“Aku nggak mau Cuma jadi sekudar pacar” Jawabku kemudian sedikit meledek Arfan. Arfan pun tertawa bahagia, dia sangat senang  mendengarjawaban Keyla`
“Baiklah, ayo kita rayakan kebahagiaankita calon istriku” ajak Arfan padaku. Aku pun menyambut gandengan tangan Arfan dengan senang hati. Ya, kamipun pergi  berdua dengan motor Arfan menyusuri indahnya matahari senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar