Label

Kamis, 18 Desember 2014

Iman Kepada kitab-kitab Alloh




A.      Pengertian Iman kepada kitab-kitab alloh
Menurut bahasa : membenarkan
Menurut istilah yaitu kepercayaan dalam hati, meyakini, dan membenarkan adanya tuhan dan membenarkan tentang apa yang dibawa oleh Muhammad saw. Kitab yaitu wahyu alloh yang disampaikan kepada para rosul untuk diajarkan kepada umat manusia sebagai petunjuk, dan pedoman hidup. Jadi iman kepada kitab-kitab alloh adalah mempercyai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Alloh Swt telah menurunkan kitab-kitabnya kepada rosul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
B.      Dalil Naqli tentang iman kepada kitab-kitab alloh
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kamu beriman kepada alloh dan rosulNya dan kitab yang diturunkan kepada rosulnya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (QS. An nisa 136)
Dan kami telah menurunkan Al-qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya. (QS. Al Maidah 48).
Sungguh, kami telah mengutus rosu;-rosul kami dengan bukti bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca(keadilan)agar manusia dapat berlaku adil (QS.Al Hadid:25)
C.      Kandungan Pokok dalam Al Quran
*      Akidah/ keimanan.
*      Ibadah mahdah dan ghoiru mahdah
*      Muamalah
*      Wa’ad dan wa’id
*      Hablu minalloh dan hablu minnanas
*      Kisah-kisah nabi dan rosul dan orang-orang soleh
*      Ilmu pengetahuan.
D.      Keistimewaan Al Quran
1.       Terakhir dan terjamin keasliannya (Al Hajjr 9)
2.       Isi kandungan yang lengkap dan sempurna.
3.       Tidak ditiru dan dimasuki ide-ide manusia.(Al isra 88)
4.       Isinya sesuai dengan perkembangan zaman.
5.       Membaca dan mempelajarinya adalah ibadah.
E.       Cara Penurunan kitab
1.       Melalui isyarat di balik tabir
2.       Melalui malaikat jibril
3.       Melalui bisikan
F.       Nama-nama al Quran
Al qur’an.(Al baqarah 185, al hajj 87,thaha2, an nahl 6, Al Ahqaf 29, al waqi’ah 77, al hasyr 21, ad dahr 23)
Al Huda, petunjuk
Al kitab, yang dibukukan (An Nahl:89)
Al Furqan, pembeda (Al Furqan :1)
An Nur, Cahaya
As Syifa, penyembuh
Al Hakim, pemutus perkara
Az Zikru, pemberi peringatan
Al Burhan, pemberi keterangan.
G.     Macam- macam kitab Alloh
1, injil diberikan kepada nabi Isa as,berisi menjauhi ketamakan dunia
2. Zabur atau zabora-yasburu-zabur/menulis. Berisi zikir, doa, nnasihat dan hikmah.
3. Taurat  untuk Daud as. Berisi 10 perintah atau yang dikenal denagn the ten commandment.
4. al quran untuk nabi Muhammad SAW.


5 Tokoh PPKN terkemuka




1.    Aristoteles

Aristoteles adalah seorang filsuf yunani yang hidup antara tahun 384 SM- 322 SM. Ia lahir  di Stagira, Chalcidice, Tharacia, Yunani.  Aristoteles menulis banyak tentang masalah logika. Logika aristoteles adalah system berfikir deduktif (deduktif reasoning) atau disebut juga sebagai logika formal. Karya-karyanya menyebar dalam bidang metafisika, fisika, etika, politik, ilmu kedokteran ilmu alam dan politik
2.       Ernest Renant

Joseph ernest renant lahir di treguier, Bretagne, prancis, 28 Februari 1823 dan meninggal tanggal 2 oktober 1892 di paris. Terkenal dengan seorang sastrawan, filolog, filsuf, serta sejarawan prancis dan juga terkenal sebagai orang yang langsung menerima evolusi spesies karya Darwin. Sehingga dengan karya-karyanya itu ernest renant dijadikan sebagai acuan berkat dari karyanya yaitu prierre sur l’acropole.
3.       Mohammad Yamin

Mr. prof. Moh Yamin, S.H lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatra barat, 24 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta 17 oktober 1962. Seorang sastrawan, politikus sejarawan, budayawan, ahli hokum di Indonesia. Ia juga perintis puisi modern Indonesia, pelopor sumpah pemuda, pencipta imaji keindonesiaan, memasukan HAM kedalam konstitusi, anggota DPR 1950, Menteri kehakiman (1951-1952), Menteri Pengajaran, Pendidikan dan kebudayaan (1953-1955), menteri urusan social dan budaya (1959-1960),ketua dewan perancang Nasional (1962), ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961-1962).
4.       Thomas Hobbes

 Lahir di malmesbury, Wiltshire, inggris, 5 April 1588 dan meninggal di Derbyshire, inggris, 4 desember 1679.  Tokoh yang mempunyai pandangan empirisme, materialism serta hubungna manusia dengan Negara. Berpengaruh terhadap seluruh bidang kajian moral dengan bukunya yang berjudul leviathan. Selain itu juga terkenal sebagai ahli matematika dan sarjana klasik.
5.       Karl Marx

Tokoh marxisme yaitu teori komunisme modern yang tertuang dalam buku manifesto komunis. Teori ini adalah tahap protes terhadap paham kapitalis.

Minggu, 14 Desember 2014

the power of salah



The Power of “ Salah ”
Rasimun*
Yakin seyakin-yakinnya bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan suatu kesalahan, baik karena hal-hal yang disengaja ataupun faktor ketidaksengajaan. Namun demikian unsur kesengajaan atau tidak, kesalahan tetap sebuah kesalahan, tidak serta merta berubah menjadi kebenaran walau dalih ketidaksengajaan menjadi tameng pembenaran. 

Hal yang patut kita pelajari bersama adalah sulitnya mengakui kesalahan diri kita masing-masing. Maka benar adanya tentang peribahasa "Gajah dipelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan terlihat jelas" atau "Lempar batu sembunyi tangan". Sekecil apapun tercatat dengan jelas berbagai kesalahan orang lain yang tertumpuk dalam memori kita , namun melupakan apa yang menjadi kesalahan kita sendiri. Kecenderungan seperti itu biasanya sering terjadi. Manusia umumnya hanya bisa melihat serta menunjuk apa yang menjadi kekurangan orang lain, namun sayangnya kita sendiri melupakan kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan. 

Terlampau mahalkah arti sebuah pengakuan terhadap suatu kesalahan. Bukankah hal yang manusiawi jikalau kita melakukan sebuah kesalahan.  Namun perlu dicatat jangan jadikan alasan manusiawi ini sebagai dalih untuk bersembunyi di balik kesalahan. Jadi tidak ada salahnya kita untuk berlatih dan belajar mengakui sebuah kesalahan yang telah kita lakukan. Mengelak atau menimpakan resiko dari kesalahan yang telah kita lakukan kepada orang lain adalah pertanda bahwa kita sebenarnya tidak memiliki kemampuan  dalam menyelesaikan suatu tugas. Dalam hal ini saya lebih senang dengan menyebutnya sebagai aktivitas yang tidak kita sadari yaitu  berupa pembunuhan karakter positif yang telah kita miliki. Jadi mengapa harus takut dengan kesalahan ?

Menyadari dan mengakui akan kesalahan yang telah diperbuatnya adalah hal yang sangat positif. Karena sebenarnya banyak hal yang dapat kita peroleh dari sebuah kesalahan. The Power of 'Salah'. Kesalahan dapat memberikan energi positif yang sangat dahsyat. Kesalahan layaknya sebuah cermin. Kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dapat diidentifikasi dan sekaligus dapat menjadi  stimulus atau rangsangan untuk memperbaiki segala kekurangan sehingga suatu saat dapat mencapai keberhasilan.

Kesalahan adalah proses pembelajaran. Ketika seseorang berusaha untuk membuat produk tertentu, pada tahap awal hasilnya kurang layak, atau katakanlah sangat tidak layak. Perbaikan demi perbaikan dilakukan melalui sebuah proses yang berulang-ulang  dan pada akhirnya memperoleh hasil yang diharapkan. Jadi mengapa kita harus takut dengan kesalahan ?

Sebagai penutup, saya salin kembali tulisan yang ada di buku agenda pribadi yang telah usang, berkenaan dengan kata-kata motivasi dari seorang Siti Hardiyanti Rukmana putri almarhum presiden Soeharto. Semoga dapat dapat berguna bagi kita semua. Salam ..

Akhir Juli '95
Kesalahan adalah kesalahan. Bisa karena salah menghitung, atau salah berpikir. Tetapi itu bukan kegagalan. Kegagalan adalah bila kita tidak berhasil mengidentifikasikan penyebab kesalahan. Kegagalan adalah bila kita mengulangi kesalahan serupa berulang-ulang (Siti Hariyanti Rukmana).



*) Rasimun, S.Pd.M.Pd, guru Kewirausahaan

Cerpen hikmah



Bintang Bukan Untuk Bulan
Oleh :Ririn N.A

Kali ini aku memang harus terbujur dengan awangan langit terhalang oleh batas yang begitu tebal, aku harus menggali lubang untuk berteduh dari dunia kelam. Di bilik sekat hening, semua lamunanku membuyar oleh sosok penerang.
 “ Da, aku harus pergi...” suara david yang menyontakan            
 semua dermaga yang sudah lungsuh menjadi pecah.
 “ tapi kenapa?” tanyaku dengan telanan ludah berkali-kali.
“entahlah mungkin karena aku sudah tak mencintaimu lagi,” masih ada kata yang belum terucap dari bibirnya, masih ada taatpan mataku berharap david melanjutkan kata-katanya, karena aku tak mampu mendengar kenyataan yang lebih buruk lagi nanatinya.
            Aku mulai terngaung menahan awan hitam yang terus diam, bahkan kacamataku telah lembab oleh air mata.
“ Bukan ko’, kita akan bertemu di puncak mimpi kita, aku menjemputmu di masjid,” terasa agak mereda tetes airmataku, begitu juga dengannya, terlihat ada sorot paksaan di matanya yang dari tadi tertunduk.
            Sudah seminggu aku dirumah sakit, tiga hari kebelakang selalu membekas goresan yang begitu dalam.papah tengah melamun di pojok tempat tidurku dan ada titik air mata disana. Padahal papa baru saja menemui dengan penolong semangatku untuk bebas dari rumah sakit ini.
“ pa, ayo kita pulang, aku ingin segera kuliah”
            Papa belum bisa lihat dunia, papa masih terbang bersama roh ibu yang selalu ia rindukan, alasanya setiap kali tanya sedang apa .
“ pa, apa umurku sudah tak lama lagi?” sungguh pertanyaanku ini diluar kendaliku. Bahkan papa kaget dan menatapku begitu dalam. Tanpa ada ucapan, mungkin aku bisa mengataknnya kosong.
“ tiiiiiidakkkk... kamu akan bersama papa ko’, “ suara papa bergetar
            Hampir tiga tahun aku tidak bertemu dengan david. Tapi tetsya selalu memberitahuku bahwa david telah sukses di sekolahnya. Tetsya adalah satu-satunya temanku yang beragama islam. Papa sebenarnya melarang aku dekat denganya, tapi akhir-ahir ini ayah selalu menuruti keinginanku. Aku rasa tuhan sedang rindu dengan anaknya.
            Seperti biasanya, aku duduk di bawah pohon tempat aku bertemu dengannya. Bergudang-gudang pertanyaan yang aakan terlontar dari mulutku nanatinya.
“ pagi melda...” sapa tetsya seketika.
Aku memang tak pernah mendengar siapapun mengucapkan salam ala islam kepadaku, padahal aku berharap tetsya melakukannya. Karena aku ingin david mulai larut dalam fikirannku, tapi rasanya hatiku tak pernah rela melepaskannya, padahal david hanya menjemputku di masjid   di hadapan Tuhannya, bukan di Gereja dihadapan Tuhanku.
“ tets, david bagaimana kabarnya?” katanya david baik-baik saja. Aku lega mendengarnya.
“Ohya, apa Tuhanmu sayang padamu???” terlihat jelas wajahnya menjadi gugup dan merah, sama seperti aku tanyakan pada david.
“aku ingin sepertimu” lanjutku.
“ Benarkah??? David pasti senang mendengarnya.” Riangnya sampai-sampai dia menyebut nama david dengan sendirinya.
“ David menginginan itu??”
            Sayang papa terlalu cepat datang, aku tak sempat  mendengar jawaban tetsya. Betapa marahnya aku dan sunguku lebih keluar lagi setelah papa membawaku ke tempat yang paling menyebalkan, rumah sakit.
            Burbulan-bulan aku tak chek up, pilihanku sudah bulat. Aku akan mulai berkerudung. Tapi betapa bodohnya aku, umurku tak akan lama lagi, kali ini papa yang membukanya sendiri, terlalu muak dengan sikapku mungkin. Aktivitasku mulai hanya duduk-duduk di kursi roda. Darah dari hidungku selalu merembes keluar dan fatalnya papa selalu tak menginginkan aku sekolah lagi. Semua mimpiku gugur, seperti rambutku yang selalu rontok hingga akhirnya aku tak punya rambut. Aku mulai malu dengan diriku sendiri.dan aku mulai kalut dengan lambungan mimpi-mimpiku.aku mulai diam dan melepas mimpiku terbang karna aku yakin awan hitam tak munkin bergerak lagi seperti waktu david meninggalkanku.
            Sepuluh menit waktu terbuang tanpa bersalah.ku hitung-hitung kapas yang jatuh didekat jendela kamarku berharap papa membukakan pintu untuk aku ujian kelulusan.ternyata bulan berpihak padaku dan mengijinkan aku terasenyum di kelulusanku.
“melda,ada yang menunggumu di koridor sana”
ucap papa dengan acungan telunjuknya.ada perasaan ragu,tak biasanya papa mengijinkan aku bertemu dengan sembarangan orang.katanya agar tubuhku tetap vit.tepat pada koridor aku melihat cowok dengan gagah tegap membelakangiku.siapakah dia,benarkah david? “david....”teriakku kaget.aku mulai menggapainya tetapi aku mulai menanggis.terasa berat dia tak menyadarinya,dia hanya diam.dalam hati aku kesal dengan semuanya.”tidakkah kau rindu denganku?kenapa kau tak gappai aku? “ejekkanya
            Tangisan mengucur dari mataku, ku banting kata-kataku dengan harapan tanganku bisa bergerak. Lima bekas menit sudah hanya diam dan isak yang mewarnai tapi sudah cukup bintang bersinar terang.matahari senja telah dekat dengan diriku dan sang bintang hidupku.”mungkinkah aku dan kau dapat menatap matahari senja kembali?”pertanyaan yang memecah keheningan.
“tidak !ibu tak ijinkan kau dengan dia !dia kerdil dan lumpuh david !dia lemah “teriak ibu david tiba-tiba. Aku hanya diam. “ cukup ibu, jangan kau hina calon istriku bu” bantah david.
            Aku sedikit senang dengan calon isteriku, tapi mungkinkah katak dalam tempurung berubah menjadi pelangi. Padahal dunia sudah terang?
“okeh ! dengan cataatan dia msauk ITB” bengis ekali kata-kata itu. Sementara david menatapku mencari jawaban akan tantangan ibunya. Aku hanya mengangguk walau hatiku benar-benar berdebat. Seusai itu telah pergi pengganggu dan tinggallah kita berdua. Sudah ku duga, pasti akan tenang tak ada suara lagi, dia tahu bahwa hatiku sedang pedih, kunang-kunang tak akan datang siang hari, hatiku menguatkanku yang  sedari tadi tertunduk.
“ bukankah dalam agamamu, tidak boleh berdua?”
Aku bangga kau konsekuen dengan agamamu, kau ajak aku pulang walaupun kau tahu bahwa agamaku juga agamamu. Kau tak memberi umpan serang. Aku sayang kamu david, dengan kekuranganku kau masih mencintaiku bahkan bersedia menjadi imamku, tapi aku menangis tanganku sangat sulit bergerak lagi. Mulai timbul derai airmata di sebrang sana. Kau temani aku dan sengaja kau tak datang bersama aku sore terakhir itu. Kau tertabrak mobil dan melepas dunia padaha aku telah berhasil.
            Aku sungguh menyesal, kenapa tak aku saja yang menemuimu dulu?? Ternyata Tuhan kita tak ijinkan kita bersama. Kau pergi sebelum aku. Dan kini aku sudah menjadi seorang ibu dari anak-anakku. Semoga kau nyaman disana sama seperti senyaman waktu dulu aku di dekatmu.

Jangan Pergi..
            Waktu telah menunjukkan pukul 03.30 WIB. Pagi itu begitu dingin dengan suara di luar sana, seperti biasa Ibuku sudah terbangun dan berbenah membereskan dan merapikan rumah. Mendengar kesibukan Ibuku, aku hanya bergerak melemaskan otot-otot kaku tubuhku dan menarik selimut tebal menutupi tubuhku.
                                      
            Waktu terus berjalan hingga menunjukkan pukul 06.00 dan sudah seperti dijadwalkan Ibuku membangnkanku. Dan benar-benar , tiba-tiba pintu kamarku bergerak kencang, karena getaran dari ibu. “Brakk..Brakkk...Brakkk!!! Bangun nak, bangun sudah siang !!” pinta ibu memintaku untuk bangun. Namun aku hanya mengaruhkan suaranya. Merasa belum ada jawaban, Ibuku menggedor-gedor pintu kamarku lebih keras lagi, “ brakk... brakkk...brakkk...!!!” kali ini ibu mulai jengkel. “Sinta bangun...!!!bangun tidak, kalau tidak ibu guyur nanti. “ brakk.. brakkk brakk !!!” teriak Ibu sembari lebih kencang menggedor pintu. Dengan jengkel dan malas mulutku menjoba menjawab, “ ya, Bu...”
            Akhirnya akupun terbangun dan sesegera menuju kamar mandi, bergegas mandi dan menuju sekolah. Namun sebelum berangkat aku tak pernah melupakan sepiring sarapan dan sejumlah uang yang selalu disiapkan Ibu. Setelah bersarapan aku langsung pergi ke sekolah.
            Di sekolah aku termasuk orang- orang yang aktif. Banyak kegiatan yang aku ikuti. Dengan kegiatan itu, membuat aku jarang ada di rumah, bahkan aku sering pulang sore, bahkan juga sampai malam jika di sekolah akan mengadakan acara besar. Tak jarang juga, Ibuku marah-marah kepadaku, mengingat aku adalah anak gadis satu-satunya di keluarga ini. Tapi ketika Ibu marah, Akupun ikut kesal karena I bu tidak bisa mengerti perasaanku. Kadang juga aku sering menguncikan diri di kamar dan bahkan sampai tidak berkomunikasi dengan Ibu sampai berhari-hari. Sampai saat ibu sakit, tapi aku tidak mengetahuinya.
            Suatu pagi ibu tidak membuatkan sarapan juga tidak membangunkanku, aku jadi terlambat dan aku sangat kesal pada ibu. “ ihh.. ibu.. bagaimana sh kok aku tak di bangunkan, kan jadi kesiangan bu, !!!” teriakku kepada ibu. Ibu mencoba menjawab dengan pelan dan sambil batuk-batuk.” Sinta, maafkan ibu, ibu sedang sakit ..!!!” suaranya lirih. Tapi aku tak mendengarkannya.
Aku terus tergegas ke sekolah dengan tergesa-gesa. Seperti biasa, hari inipun aku pulang sorekarena ada rapat . ketika rapat dimulai Hpku berdering, dan langsung saja aku matikan, berkali-kali dan tampak mengganngu akhirnya Hpku dinonaktifkan. Waktu terus berjalan dan rapatpun selesai.
            Di perjalanan pulang aku bertemu dengan orang-orang berkain hitam-hitam dan bertutup kepala, seperti hendak berlayat. Aku bertanya-tanya dalam hati, “siapakah yang meninggal hari ini ?” aku melanjutkan perjalannanku. Ketika di depan rumah, aku semakin bingung, karena banyak orang disekitar rumahku. Akupun melihat bendera kuning yang berkibar di pagar depan rumahju. Sejenak aku jadi menghawatirkan ibu, segera aku menuju ke dalam rumah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
            Aku masuk dengan perasaan cemas dan takut. Ketika sudah sampai di dalam, aku begitu terkejut, tubuhku mendadak menjadi lemas, dan airmataku mulai membasahi pipiku perlahan. Ternyata apa yang ku cemaskan dan takutkan benar-benarterjadi. Ibu telah tiada.
            Akupun mendekati jasad ibuku dengan air yang terus mengalir dari matsku.serta penyesalan yang begitu menyesak dalam dada. Akupun memeluk dan mencium ibu dan pecahlah tangisku . “Ibu....ibu....kenapa ibu ninggalin Sinta bu, Sinta saayang ibu.... Ayo bu, bangunlah !!!” tangisku
Tiba-tiba dari belakang ada yang mendekapku,ternyata pamankuyang mencoba menenangkanku. “ Sinta, sudahlah biarkan ibumu tenang”
“ ibu,.. jangan pergi bu !!!’ teriakku lagi
“ kenapa tak ada yang mengabariku !!!” protesku
“paman sudah coba menghubungimu, tapi tidak bisa” tanggap paman. Aku termenung sejenak, dan mulai tersadar, betapa besar pengorbanan ibku, namun aku tak pernah memperhatikannya. Sekarang tinggalah penyesalan yang ada.
Ibu... maafkan aku
Aku menyayangimu ibu...