Cinta, apa itu? Menurutku
perasaan yang wajar yang diberikan oleh Alloh kepada setiap Mahluk ciptaanNya.
Enggak percaya? Aku akan kasih kamu info kalau begitu
Dalam bahasa Indonesia,
cinta berarti suka sekali, sayang benar, kasih sekali, terpikat, ingin sekali,
berharap sekali atau susah (khawatir).
Tim penyusun kamus pusat
pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (jakarta
: Balai Pustaka, 1989), hlm 168 et seq.
Secara psikologi
Cinta adalah perasaan khusus yang menyangkut kesenangan
terhadap atau melekat pada objek, cinta berwarna emosional bila muncul dalam
pikiran dan dapat membangkitkan keseluruhan emosi primer, sesuai dengan emosi dimana
objek itu terletak atau berada.
James Drever. Kamus
psikologi, terj. Nancy Simanjuntak dari The penguin dictionary of Psikology,
(jakarta : Bina Aksara,1988) hlm.263
Dalam Al Qusyairi,op.cit,
hlm 324 et seq
1.
Cinta (hubb) adalah nama bagi
jenis cinta yang paling murni dan rasa sayang.
2.
Hubb adalah gelembung-gelembung yang terbentuk
diatas permukaan air ketika hujan besar, jadi cinta (muhabbah) adalah
menggelembungnya hati ketika ia haus dan berputus asa untuk bertemu dengan
kekasihnya.
3.
Hubab al ma’ adalah permukaan air
yang paling tinggi. Cinta dinamakan muhabbah karena ia adalah kepedulian yang
paling tinggi dari hati.
4.
Cinta disebut cinta karena orang yang
menyatakan a habba untuk menggambarkan seekor unta yang berlutut dan menolak
untuk bangkit lagi. Maka demikian pula, sang pecinta 9muhhib) tidak akan
menggerakan hatinya jauh dari mengingat kekasihnya.
A.E Affifi, Filsafat
mistis Ibnu arabi, terj syahrir Mawi dan Nandi Rohman dari a mystical
philosopy of muhyiddin Ibnu Arab, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1989) hlm.238
Bahwa
basis dan sebab cinta adalah keindahan. Tuhan mencintai mahluknya karena mahluk
adalah keindahan yang diciptakan sendiri oleh Tuhan sedangkan manusia mencintai
Tuhan karena melihat keindahan Tuhan.
Cinta Rabiyah kepada Alloh karena ia cinta
pada dirinya sendiri. Hubb (cinta) berawal dari perpaduan antara raja’
(pengharapan) dan Khauf (rasa takut). HAMKA, op.cit, hlm.222
Faktor utama yang mengantarkan Robi’ah
mencapai tingkat cinta ilahi adalah :
1.
Bekal/ pengalaman keberagaman
yang diwarisinya dari orangtuanya.
2.
Kondisi sosial yang kacau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar