Label

Sabtu, 21 Maret 2015

Munculnya sufisme dalam islam



Hey sobat... jumpa lagi bersamaku setelah lama enggak muncul-muncul. Hehe maap..
Sebagai orang yang beragama Islam ada baiknya kalau kita tahu sejarah tentang Islam. Maka dari itu yuk kita pelajari sufisme dalam islam.

Faktor-faktor munculnya sufisme dalam islam.
Menurut Harun Nasution, beberapa faktor ekstern yang mempengaruhi munculnya sufisme dalam islam.
1.     Pengaruh kristen dengan paham menjauhi dunia dan hidup mangasingkan diri dalam biara-biara.
2.    Filsafat mistik pythagoras yang berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan berada di dunia sebagai orang asing. Badan jasmani merupakan penjara bagi roh yang sebenarnya adalah dialam samawi, manusia harus membersihkan roh dan meninggalkan hidup materi, yaitu zuhud dan berkontemplasi.
3.     Falsafat emanasi plotinus yang mengatakan bahwa wujud ini memancar dari zat Tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tetapi dengan masuknya ke alam materi, roh menjadi kotor, dan untuk dapat kembali ke tempat aslinya roh harus terlebih dahulu dibersihkan.. pensucian roh dilakukan dengan meninggalkan dunia dan mendekati tuhan sedekat mungkin, kalau bisa bersatu dengan Tuhan. Dikatakannya pula bahwa filsafat ini mempunyai pengaruh terhadap munculnya kaum zahid dan sufi dalam Islam.
4.     Ajaran Budha dengan paham nirwananya. Untuk mencapai nirwana, orang harus meninggalkan dunia dan memasuki hidup kontemplasi. Paham fana yang terdapat dalam sufisme hampir serupa dengan faham nirwana.
5.    Ajaran Hinduisme yang juga mendorong manusia untuk meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan untuk mencapai persatuan Atman dengan Brahman.
(Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam islam, op.cit, hlm 58 et seq)
Sementara faktor utama, menurut al Taftazani, adalah faktor intern dalam islam yaitu Al-quran dan as sunnah serta kondisi-kondisi sosiopolitik pada dua abad pertama hijriah (Abu al-wafa’ al Ghanimi al- taftazani.op.cit.,hlm 59)
Menurut barmawi Umari, sebab timbulnya tasawuf adalah :
1.     Dari keadaan jiwa manusia sendiri yang secara aktif memiliki Rohani, yang rindu bertemu Tuhan.
2.    Berpangkal dengan faktor historis (kondisi sosio politik sejak zaman pemerintahan usman bin afan) Barmawi Umara,op.cit hlm 25
Dalam HAMKA, op.cit, hlm 74
Tasawuf dan zuhud itu tumbuh sendiri, dari penagruh membaca dan melagukan Quran dengan suara merdu, taffakur, samadi, dan membaca beberapa hadits, mencontoh perbuatan sahabat-sahabat utama dan pengaruh keadaan sekeliling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar