Hubungan antara Ikhwan dan Akhwat bukannya tidak boleh.
Boleh-boleh saja, hanya ada tanda tebal disini, jangan terlalu dekat. Yang
terlalu dekatlah yang tidak boleh.
Walaupun kita anggap
itu bukan sebuah pacaran, tapi hati kita menganggapnya seperti sebuah jembatan
untuk pacaran. Dan kalau kamu mengatakan yang penting tahu batas-batasnya. Aku
percaya itu, tapi renungkanlah lagi sobat.. bercerita soal privasi ato
istilahnya curhat saja kepada yang bukan makhram, hukumnya makruh apalagi
sampai kita mendekatkan dengan sebuah
hubungan teman dekat. Karena apabila seorang Akhwat curhat kepada Ikhwan akan
dikuatirkan akan imbul rasa daya tarik, kasihan, simpati, empati yang biasanya
cenderung keinginan untuk menjaga dan melindungi orang tersebut lebih khusus,
dan kekhusan ini yang sangat berbahaya. Dan kita juga harus ingat bahwa Akhwat
yang diberi kelebihan memiliki daya tarik dan Ikhwan memiliki kemampuan untuk
menarik, seandainya yang timbul kekhususan ini yang akan membolak-balikan hati
bagaimana? Ohya teori ini juga alasan kenapa harus laki-lakilah yang
berkewajiban untuk mengeluarkan mahar bukan seorang perempuan.
Soal yang pada
dasarnya ciuman itu hukumnya dosa kecil yang bisa menjadi besar. Dikatakan dosa
kecil awal mulanya begini :
Ada seseorang yang pernah berpendapat, kalau ada bagian tubuh
manusia yang tersentuh dan bagian itu bukanlah sebuah aurat maka itu tergantung
apa yang tersentuh. Ini aku bahas yang disengaja saja ya,
Maksudnya begini, apabila 2 orang Akhwat menyentuhkan bukan
auratnya, misal saja tangan dengan tangannya maka akan bernilai ibadah, yaitu
karena akan bersalaman, tapi apabila yang bersentuhan bibir atau sejenisnya
maka akan menjadi makruh karena mungkin saja akan menimbulkan adanya homo,
lesbiyan. Dan apabila dilakukan oleh dua manusia yang berbeda mahram maka akan
menjadi dosa kecil, karena yang menyentuh adalah bagian yang bukan aurat. Tapi
ini berubah menjadi dosa besar karena biasanya setelah orang melakukannya maka
akan terbayang-bayang. Bayangan inilah yang memperbesar nafsu orang tersebut yang
bisa saja menyebabkan orang tersebut ingin melakukannya lagi dan atau bahkan
ingin yang lebih dari itu.
Dan kalau hubungan antara Akhwat dan Ikhwan yang awalnya dosa
kecil menjadi dosa besar itu begini.
Simple saja soal curhat tadi yang dapat menimbulkan kekhususan
itu adalah dosa kecil, dimana zina yang ada adalah zina hati atau zina rasa,
semantara itu adalah bagian dari dosa besar. Kalau kamu belum jelas, begini
apabila sudah ada zina pada diri seorang mahluk walaupun sekecil apapun apabila
semakin berbaur maka akan semakin besar. Dan kalau kemarin kamu menyangkal
dengan alasan punya batas. Maka aku akan kembali bertanya kepadamu batas yang
bagaimana? Apa kamu yakin batas itu akan selamanya abadi? Sementara dalam
kondisi sendirimu saja, ada 5 mahluk goib yang mengikuti kemanapun kamu pergi.
2 mahluk adalah malaikat, atid dan Roqib yang mencatat amal perbuatan manusia
setiap waktu, dan 3 mahluk lainnya adalah syetan. Syetan ini bertempat di wajah
manusia, di bagian dada Akhwat dan dibelakang yaitu di pantat. Oleh karena itu
Islam mewajibkan para Akhwat untuk menjulurkan jilbabnya dan berpakaian lah
yang muslim, agar tidak ada yang menyakiti kita walau hanya perkataan setelah
kita melenggang didepannya.
Lalu bagaimana kalau 2 orang? Padahal kita juga tahu bahwa
apabila kedua manusia yang berbeda mahram berdua maka akan ada syetan diantara
mereka. Berarti jumlah syetannya adalah 11. Apakah kamu masih yakin dengan
batas-batasan itu? Kalau kamu menyangkal lagi dengan tidak bertemu hanya 2
orang saja, pasti membawa teman, iya tapi pada realnya hati kalian hanya
berdua. Dan apabila kedua hati ini bisa diakacaukan oleh syetan maka akan
timbullah zina yang lebih dahsyat yaitu zina mata, telinga, mulut dsb. Inilah
yang menyebabkan kenapa kedekatan kedua manusia yang berbeda mahram bisa
menjadi dosa besar.
Kalaupun
dipandang dari segi psikologis bahwa tidak baik apabila berbeda jenis menjalin
hubungan pertemanan dekat. Mari kita
lihat dari satu persatu pihak. Pertama dari diri si laki-laki, biasanya yang
namanya laki-laki itu identik dengan mengatur sementara wanita adalah diatur,
makanya orang jawa mengatakan bahwa wanita adalah wani ditata. Nah kalau sudah
begini yang repot kan si wanitanya. Dan kalau dilihat dari pihak wanita. Wanita
yang terkenal dengan kasih sayang pasti akan menyayangi teman dekatnya. Nah
apabila sudah kadung sayang maka akan sangat sulit si wanita tersebut
melepaskannya. Maka akan terjadi sindrom atau gejolak batin bila suatu saat ada
kebohongan atau semacamnya dari si laki-laki teman dekatnya tersebut. Dan
apabila dilihat dari pihak orang lain. Pasti mereka akan menggangap bahkan
mengunjing yang tidak-tidak. Walaupun kita disuruh untuk Huznudhon?
Tapikayaknya kita harus mengingat satu hal soal ini. Huznudhon itu ada
tempatnya, jadi apabila pada awalnya kita sudah salah (terlalu dekat) maka yang
timbul juga fitnah. Bukankah mencegah satu kemudharatan itu lebih utama
daripada berbuat satu kebaikan? Nah loh mungkin ada beberapa diantara kita yang
menggap bahwa teman dekat itu penting agar kita bisa curhat atau apalah tapi
kita harus berfikir ulang lagi kejelekan yang akan ditimbulkannya adalah sebuah
fitnah, atau kabar-kabar yang tak baik.
Tapi jangan kuatir, pada dasarnya semua perbuatan itu
tergantung niat dan hati. Jadi berhati-hatilah dengan hatimu. Ya walaupun
sekarang tak apa-apa mungkin saja besok sangat apa-apa. Dan lagi kita tak pernah tahu apa yang akan
terjadi setelah ini. Satu lagi, dulu aku berfikir kalau islam itu terlalu
banyak aturan dan hukuman tapi kamu juga harus tahu kalau hukum islam adalah fleksibel.
Coba deh kamu baca lagi, bahwa hukum Islam di negara Arab
sana, bagi pezina adalah dicambuk, diasingkan dan dirajam. Sementara di
indonesia hanya dengan penjara saja karena kalau hukum islam arab diterapkan di
Indonesia tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan
perlindungan HAM seseorang. Hukum islam di arab yang kelihatannya sangat tragis
dimaksudkan agar tidak ada lagi pezina. Karena sebelum melakukannya saja mereka
sudah takut dengan hukumannya.
Dan sekali lagi, janganlah kita memandang islam dengan
sepaneng, karena islam punya mahdab yang
berbeda-beda. Jika kita permasalahkan itu, aku yakin islam tak akan bertahan
lama. Tapi sampai sekarang Islam bertahan lama kan? Karena islam itu damai dan
islamitu penh cinta kasih sayang. Jadi bertemanlah sewajarnya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar