Benar atau Salah?
Setujukah Anda jika seorang remaja lebih baik tidak
diberi hati?
Dalam
teorinya, kepunyaan hati/naluri jelas sangat di dominasi dan sangat dibutuhkan
oleh semua mahluk khususnya manusia. Iya, naluri ini yang akan menunjukan
kepekaan terhadap sesamanya, terhadap mahluk ciptaannya yang lain agar saling
menghargai, kasih mengkasihi, saling menyayangi sevagai wujud kebhinekaan dalam
NKRI tercinta ini.
Tetapi
dalam realnya, hati atau nurani yang dimiliki remaja justru memicu hormone
untuk lebih dekat dengan lawan jenisnya. Naluri ini muncul secara Cuma Cuma
apabila hamper semua indra kepunyaannya tertuju pada satu titik. Titik ini pada
akhirnya akan menyebar dan mendominasi seluruh isi pikiran dan tingkah laku
remaja itu sendiri. Dinamakan titik apa dalam kasus ini? Iya namanya adalah
titik cinta, cinta yang tumbuh dikalangan remaja akan dengan mudah membolak
membolakan isi dari pikiran mereka. Tidak ada antara kasta yang pintar, ataupun
bodoh sekalipun. Apabila seseorang sudah tidak bisa menghalang atau menyikapi
titik cinta tersebut dengan baik, kemungkinan besar remaja itu akan hancur
sehancurnya. Kita perlu ingat lagi bahwa cinta juga bisa berarti buta, cinta
bisa berarti racun kawan…
Memang,
saat kita baru menabur cinta, itu memberikan energy yang luar biasa besarnya,
tetapi pada akhirnya yang akan kita panen adalah sakit hati, galau,
hancur.karena cinta ini yang memiliki adalah remaja yang baru tahu sedikit tahu
soal hidup, baru mulai digoncang dan dipicu oleh hormone yang dimilikinya.
Dan apabila seorang remaja tak diberi hati, maka
mereka akan bersikap seperti layaknya roboy, mesin, yang hanya tergantung
pengoperasinya, tergantung siapa yang di dekatnya. Apabila orang yang
didekatnya baik maka dia akan baik tapi apabila orang yang didekatnya buruk
maka ia akan buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar